Wavy Tail


Rabu, 17 Desember 2014

contoh paragraf persuasi



Paragraf Persuasi
(Kebiasaan berbicara)

Di manapun kita berada pasti kita mendengar seseorang berbicara, entah itu kita mendengarnya secara sadar maupun tidak sadar. Kita ikut dalami pembicaraannya maupun hanya sekilas mendengar. Saat orang berbicara, pasti memiliki cirri masing – masing, entah berbicara dengan cepat, halus, sopan, kasar, dan lainnya. Berbicara kasar adalah sebuah penyimpangan yang tidak banyak disadari orang. Jika berbicara kasar adalah suatu kebiasaan maka ia tidak akan sadar jika ia melakukan sebuah penyimpangan, di tambah lagi orang yang diajak berbicara juga sama saja terbiasa menggunakan kata - kata yang kasar.
Faktanya, di Indonesia sudah menjadi perbincangan sehari-hari. Dari kalangan tua, menurun ke anaknya, dewasa, remaja, bahkan anak-anakpun menjadi korban. Bagi orang yang tidak terbiasa mendengar kata- kata kasar maka ia akan terheran-heran, tetapi sebaliknya bagi orang yang sudah terbiasa maka mereka tetap enjoy saja. Hal yang patut di sesali adalah sudah merebaknya  kebiasaan menggunakan bahasa yang kasar. Anak-anakpun sudah ada bahkan terbiasa menggunakan bahasa yang sepatutnya tidak boleh di gunakan.
Kembali terungkap fakta, bahwa kata-kata kasar digunakan sebagai cara mempopulerkan diri. Yaitu digunakan sebagai lirik lagu, kata dalam puisi, cerpen, novel, film, drama, dan lainnya. Lalu sebenarnya apakah mereka sadar bahwa mereka telah meracuni pikiran dan merusak kebudayaan juga karakter anak bangsa ke depan. Cara berbicara orang menggambarkan bagaimana orang tersebut berperikelakuan. Apakah dia kasar, manis, sopan, lembut, dan sebagainya.
Sebagai orang Indonesia yang memiliki adat dan kebiasaan orang timur, maka selayaknya kita dianjurkan untuk tidak menggunakan kata – kata kasar. Walaupun sedang dalam keadaan yang sangat emosipun. Maka dari itu, marilah kita melakukan perubahan memulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Mari kita koreksi diri sendiri, apakah kita telah menjadi warga Negara yang baik dan patut menjadi penerus bangsa ataukah belum. Kalau sekarang bangsa Indonesia sudah terpuruk dengan pemerintahan yang seperti ini, maka bagaimana esok jika para penerus bangsa lebih buruk attitudenya. Apakah bangsa Indonesia akan maju ataukah malah semakin buruk dan ambruk.

0 komentar:

Posting Komentar