Paragraf Persuasi
(Kebiasaan berbicara)
Di manapun kita berada pasti kita
mendengar seseorang berbicara, entah itu kita mendengarnya secara sadar maupun
tidak sadar. Kita ikut dalami pembicaraannya maupun hanya sekilas mendengar.
Saat orang berbicara, pasti memiliki cirri masing – masing, entah berbicara
dengan cepat, halus, sopan, kasar, dan lainnya. Berbicara kasar adalah sebuah
penyimpangan yang tidak banyak disadari orang. Jika berbicara kasar adalah
suatu kebiasaan maka ia tidak akan sadar jika ia melakukan sebuah penyimpangan,
di tambah lagi orang yang diajak berbicara juga sama saja terbiasa menggunakan
kata - kata yang kasar.
Faktanya, di Indonesia sudah menjadi
perbincangan sehari-hari. Dari kalangan tua, menurun ke anaknya, dewasa,
remaja, bahkan anak-anakpun menjadi korban. Bagi orang yang tidak terbiasa
mendengar kata- kata kasar maka ia akan terheran-heran, tetapi sebaliknya bagi
orang yang sudah terbiasa maka mereka tetap enjoy
saja. Hal yang patut di sesali adalah sudah merebaknya kebiasaan menggunakan bahasa yang kasar.
Anak-anakpun sudah ada bahkan terbiasa menggunakan bahasa yang sepatutnya tidak
boleh di gunakan.
Kembali terungkap fakta, bahwa
kata-kata kasar digunakan sebagai cara mempopulerkan diri. Yaitu digunakan
sebagai lirik lagu, kata dalam puisi, cerpen, novel, film, drama, dan lainnya.
Lalu sebenarnya apakah mereka sadar bahwa mereka telah meracuni pikiran dan
merusak kebudayaan juga karakter anak bangsa ke depan. Cara berbicara orang
menggambarkan bagaimana orang tersebut berperikelakuan. Apakah dia kasar,
manis, sopan, lembut, dan sebagainya.
Sebagai orang Indonesia yang
memiliki adat dan kebiasaan orang timur, maka selayaknya kita dianjurkan untuk
tidak menggunakan kata – kata kasar. Walaupun sedang dalam keadaan yang sangat
emosipun. Maka dari itu, marilah kita melakukan perubahan memulai dari diri
sendiri terlebih dahulu. Mari kita koreksi diri sendiri, apakah kita telah
menjadi warga Negara yang baik dan patut menjadi penerus bangsa ataukah belum.
Kalau sekarang bangsa Indonesia sudah terpuruk dengan pemerintahan yang seperti
ini, maka bagaimana esok jika para penerus bangsa lebih buruk attitudenya. Apakah bangsa Indonesia
akan maju ataukah malah semakin buruk dan ambruk.
0 komentar:
Posting Komentar