Paragraf Narasi Sugestif
1. Topik
Kejadian di Laboratorium Pusat
Nuklir Negara (PNN)
2. Kerangka
Paragraf
Ø Pagi hari
Lucki membaca Koran.
Ø Lucki
berangkat ke sekolah bersama dengan dua sahabatnya.
Ø Siang hari,
berangkat studi wisata ke PNN.
Ø Malam hari
di kamar Lucki merasa badannya gatal.
Ø Keesokan harinya
Lucki merasa ada yang berbeda pada dirinya.
Ø Lucki
berhasil menyelamatkan Kezia dan Orang Tua Kezia.
3. Paragraf
Narasi Sugestif
Pagi hari
seperti biasa, Lucki selalu membaca Koran setelah bangun dari tidur, biasalah
buat nambahin Ilmu si Einstein muda ini. Hari ini Koran langganannya berisi
tentang hal kriminalitas semua, dari mulai kaburnya narapidana, sampai pencuri
ayam pun ada. Setelah selesai membaca korannya, dia langsung masuk ke kamar
mandi dan bersiap untuk berangkat kesekolah. Seperti biasa juga, ia berangkat
bersama dua sahabat terbaiknya, Kezia dan Gilang. Kebetulan pula rumah mereka
saling berdekatan, walaupun rumah gilang sedikit lebih jauh dari pada rumah
Kezia yang berada tepat di sebelah rumah Lucki. Sampai di sekolah mereka belajar
seperti biasa, hingga pelajaran terakhir yang diisi oleh ulangan kalkulus yang
kebetulan adalah favorit si Einstein muda ini. Dia sangat gembira sekali, bukan
hanya karena ulangan yang langganan dapet A aja, tapi juga kabar yang
menggembirakan mengenai studi wisata yang akan digelar ke Laboratorium PNN.
siang itu semua siswa berangkat ke Laboratorium PNN,semua beranggapan bahwa
studi kali ini membosankan, tapi tidak untuk Einstein muda. Setelah sampai di
sana mereka di beri pelajaran dan tambahan pengetahuan mengenai Energi Nuklir.
Semua siswa mngobrol sendiri kecuali Lucki yang sangat memperhatikan dan
mencatat semua yang di jelaskan, dan ia pun selalu bertanya mengenai ini dan
itu. Lama-lama memperhatikan dan dengan sikap seriusnya ini si Einstein muda berasa
ingin ke kamar kecil. Dia meminta izin kepada wali kelasnya untuk pergio ke
kamar kecil. Tiba-tiba saat ia di hadapkan pada dua pintu yang ditunjukan oleh
wali kelasnya, ia lupa mana yang berfungsi sebagai toilet dan mana ruang
pengendalian penyelidikan. Tanpa berfikir panjang langsuns saja ia masuk ke
pintu yang di sebelah kiri, padahal pintu itu adalah ruang penyelidikan.
Ternyata di ruang lain sedang di adakan sebuah penyelidikan mengenai struktur
jaringan bunglon yang dapat berubah warna di tempat ia berada. Ketika di
ruangan itu, lucki merasakan sebuah sengatan yang mengenai tubuhnya. Tapi, itu
semua di anggapnt remeh. Di ruangan penelitian terjadi sebuah konseleting arus
listrik yang ternyata disebabkan oleh air yang mengenai sebuah lubang kecil
tempat jalanya arus. Lucki dengan rasa PD yang tinggi seperti biasa tetap
melanjutkan studinya, walaupun dia merasa gatal-gatal pada beberapa tempat di
tubuhnya, seperti leher, kepala, kaki, tangan, dan lain-lain. Malam hari lucki
tetap merasa gatal-gatal pada tubuhnya sampai keesokan harinya, tetapi ia tidak
berfikir bahwa itu semua ada sangkut pautnya dengan kejadian di Lab.PNN sampai
suatu saat Ibunya mencari dia, padahal ia berada di depan televisi, yang telah
dimatikan oleh ibunya sangking marahnya mencari dia. Setelah ia berfikir ia
menatap sebuah cermin yang ada di sebelah sofa yang ia baringi. Ia melihat ada
3 bantal kecil, padahal kenyataan hanya ada 2 bantal dan dirinya. Lama-lama ia
bisa mengkontrol keanehan yang ada pada diri si Einstein muda itu dengan susah
payah. Sampai suatu saat, ketika rumah Kezia di masuki perampok, dia bisa
menyelamatkan Kezia, Orang tua Kezia dan barang seisi rumahnya.
0 komentar:
Posting Komentar